Pages

Sabtu, 14 Juli 2012

Sampah

Di tengah perjalanan pulang, dari Kota Banjarbaru menuju Banjarmasin, saya memacu motor hingga ada sebuah mobil tampak di hadapan. Mobil itu mewah, keluaran terbaru sepertinya. Salah satu jendela di samping kiri mobil tersebut sedikit terbuka hingga ada celah. Kemudian satu tangan terjulur keluar, di tengah jalan pemilik tangan itu melemparkan sampah berupa kantong plastik.

Sejorok-joroknya saya, tetap berpikir, bahwa orang jorok adalah mereka yang membuang sampah sembarangan tanpa sedikitpun terbersit perasaan bersalah. Tak peduli semewah apapun tunggangannya, secakep apapun, sekaya apapun, sepintar apapun (pintar beda dengan cerdas).

Tambahan lagi, orang yang seperti itu bisa dibilang egois, individualis, atau sejenisnya. Pikirkanlah. Jika banyak orang buang sampah sembarangan, di got misalnya, maka akan membuat aliran air tersumbat. Lalu ketika musim penghujan, got yang tersumbat oleh sampah-sampah akan meluap. Terjadilah banjir, yang tentu akan merugikan kehidupan sosial. Nah, makanya orang yang buang sampah sembarangan itu sama saja memiliki egoisme tingkat tinggi. Karena kebodohannya yang malas untuk sekedar membuang sampah di tempatnya, bisa menimbulkan kerugian sosial yang besar.

“Halah, lebay kamu, masa buang satu sampah kecil saja bisa seperti itu.” Begitu mungkin kata orang. Lha kalaunya yang berpikiran kayak ente itu ratusan jumlahnya, dan melakukan ritual asem itu istiqamah sehari sekali, bagaimana jadinya? Lagipula itu akan tambah merepotkan orang yang berkepentingan untuk membersihkan sampah tersebut. Seperti petugas kebersihan di lingkungan yang barusan dikotori. Merugikan orang lain bukan?

Ini pendapatku apa pendapatmu?

0 komentar:

Posting Komentar

.