Pages

Minggu, 30 Mei 2010

Penaklukkan yang Dijanjikan

Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, disebutkan bahwa sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW kota mana yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, apakah kota Konstantinopel ataukah kota Roma.

Sekilas, pertanyaan para sahabat itu terdengar konyol. Bukan, sangat konyol. Betapa tidak? Kekuasaan Islam yang terpusat di Madinah saat itu bukanlah kekuatan yang layak diperhitungkan. Mereka masih terlampau kecil, dan baru seumur jagung. Namun entah dengan pemikiran seperti apa yang ada dalam otak mereka, pernyataan bahwa kota Konstantinopel dan Roma kelak akan mereka taklukkan terlontar seakan tanpa beban. Dua kota ini merupakan ibukota imperium terbesar zaman tersebut. Konstantinopel adalah pusat kekuasaan Romawi Timur, sedangkan Roma merupakan capital citynya Romawi Barat. Apa yang ada dalam benak para sahabat?


Baik, sekarang kita akan menebak bagaimana sikap Rasulullah Muhammad SAW, sang revolusioner tercerdas sepanjang masa. Mungkin kita berpikir, Rasulullah yang bijak takkan mau menanggapi pertanyaan aneh itu dengan serius. Takutnya membuat para sahabat berharap tinggi, sehingga kalau nantinya mereka tak berhasil melakukan penaklukkan (atau malah kaum muslimin yang jadi bulan- bulanan?), mereka bakal kecewa berat dan berpikir: “Ah, Rasulullah ternyata hanya mendongeng kepada kami!”
Namun apa jawaban Rasulullah?

"Kota Heraklius (Konstantinopel) yang terlebih dahulu (ditaklukkan)” (HR Ahmad)

Jawaban yang sangat konyol jika diucapkan oleh manusia biasa. Satu hal yang pasti, Rasulullah sangat jelas tidak sekonyol karikatur yang digambarkan para kafir la’natullah ‘alaih itu. Tapi lihat jawaban Beliau? Konstantinopel yang akan ditaklukkan terlebih dahulu! Kota yang bahkan ujar Napoleon “Jika dunia ini adalah satu Negara, maka tak ada kota lain yang pantas menjadi ibukotanya selain Konstantinopel!” Dan Rasulullah yang kita imani ini perkataannya selalu benar. Beliau bukan ahli nujum. Bukan pemimpi. Tapi seorang visioner sejati. Dan ini bukan demi menghibur para sahabat, ini adalah motivasi yang mengobarkan api yang sedari tadi ada dalam hati mereka!

Tak ada yang mendustakan, tak ada yang meragukan, tak ada juga yang menyangsikan. Kaum muslim percaya sepenuh hati, mereka bersemangat setengah mati untuk mewujudkan kebenaran sabda Rasulullah. Mereka tentu ingin mendapatkan predikat seperti yang ada dalam sabda Rasulullah yang lain:

“Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya.” (HR Ahmad)

Semua kaum muslimin berlomba. Dimulai dari Abu Ayub al-Anshari (44 H) pada pemerintahan Khalifah Muawiyyah, kemudian Sulaiman bin Abdul Malik (98 H) di masa kekhilafahan Umayyah, lalu Khalifah Harun ar-Rasyid pada saat kejayaan kekhilafahan Abassiyah. Semuanya gagal. Usaha ini dilanjutkan kembali oleh Khalifah Beyazid I (796 H) dan Khalifah Murad II (824 H) di zaman Khilafah Utsmaniyah. Keduanya pun masih tak berhasil. Sudah 8 abad ternyata apa yang dikatakan Rasulullah belum mewujud menjadi nyata. Apakah Rasulullah berbohong? Rasanya tak mungkin!

Hingga muncullah Sultan Muhammad II, atau yang sering kita kenal sebagai Muhammad al-Fatih. Beliau adalah anak Khalifah Murad II, yang dididik sejak kecil dengan intensif oleh ulama-ulama hebat terutama oleh Syekh Aaq Syamsuddin. Beliaulah pemimpin hebat yang sejak masa baligh hingga matinya tak pernah sekalipun meninggalkan shalat malam dan shalat berjama’ah. Beliaulah sang panglima pasukan terbaik yang menaklukkan Konstantinopel!

Tentu upaya yang dilakukan oleh al-Fatih bukan sembarang upaya. Penaklukkan Konstantinopel benar-benar harus dibayar mahal dengan harga yang sebanding. Yang ingin ditaklukkan ini ibukota dunia, Bung! Kerja ekstra keras Muhammad al-Fatuh tergambar ketika serangan awal yang dilancarkannya yang mengepung Konstantinopel dari 3 arah. Tercatat dalam sejarah bahwa 400 kapal di bawah komando Muhammad al-Fatih mengepung Konstantinopel dari laut Marmara, beberapa kapal perang ditugaskan untuk menembus Konstantinopel melalui selat tanduk (The Golden Horn), dan 250.000 total pasukan berikut supergun menyerang tembok Konstantinopel lewat jalur darat. Sayang, semuanya gagal.

Para pasukan sudah hampir kehabisan akal dan semangat tatkala seseorang mengajukan ide gila yang rasanya tak dapat diterima akal sehat. Ide itu adalah mengangkat kapal perang melewati dataran Galata yang berbukit-bukit! Namun yang tak kalah gila, semuanya sepakat dengan ide gila tersebut! Dan pasukan yang melakukan penyerangan dengan strategi tersebut akhirnya berhasil menaklukkan Konstantinopel dengan sebelumnya memindahkan 70 kapal perang dalam semalam dari Selat Bosporus ke Selat Tanduk! Semuanya dipimpin langsung oleh Muhammad al-Fatih.

Maka seluruh dunia terguncang.. Dan terbukti, sabda Rasulullah SAW merupakan kebenaran!

***

Al-Fatih adalah seorang muslim yang sama seperti kita dan juga memiliki nabi sama yang kita imani. Lalu apa rahasianya hingga mampu memunculkan kekuatan dahsyat yang menggemparkan dunia itu? Al-Fatih percaya akan sesuatu yang tak terlihat di depan matanya! Para sahabat dan al-Fatih tahu, bahwa Konstantinopel sesungguhnya sudah ditaklukkan sejak Rasulullah mengatakannya karena mereka yakin apa yang dikatakan Rasulullah pasti benar adanya. Artinya apa? Hanya masalah waktu saja dan siapa yang akan menaklukkannya! Dan jika kita pun seperti itu, harusnya kita yakin kepada satu lagi bisyarah Rasulullah ini.

“Akan terjadi Nubuwwah padamu sesuai dengan kehendak Allah, lalu Allah akan mengangkat (melenyapkannya) jika Dia menghendakinya. Setelah itu, akan muncul Khilafah yang sesuai dengan metode kenabian. Maka sesuai dengan kehendak Allah ia akan ada, lalu Allah akan melenyapkan jika Dia menghendakinya. Kemudian akan datang raja yang zhalim (Adlan), maka ia pun akan ada sesuai dengan kehendak-Nya, lalu Allah akan melenyapkan jika Dia menghendakinya. Kemudian akan ada raja yang tirani (Jabbariyah), maka iapun muncul sesuai dengan kehendak Allah, kemudian ia lenyap, jika Allah menghendaki-nya. Setelah itu akan muncul kembali Khilafah di atas metode kenabian. Setelah itu Rasulullah terdiam.”
(HR. Ahmad dari Hudzaifah al-Yaman)

Dan ini kesempatan kita, kawan. Kesempatan bagi kita untuk meraih kemenangan yang sama seperti kemenangan pasukan al-Fatih. Kesempatan kita untuk mewujudkan bisyarah Rasulullah. Pantaskah tegaknya Khilafah yang dikatakan langsung oleh Rasul dianggap utopis, mustahil, dan tak mungkin? Jika ada yang mengatakan seperti itu, maka sama saja ia mendustakan fakta sejarah penaklukkan Konstantinopel yang sangat terkenal itu!

Memperingati 557 tahun terguncangnya dunia akibat kejatuhan Kota Konstantinopel oleh pemimpin besar Muhammad II (27 Mei 1453-27 Mei 2010 M)

1 komentar:

rizal the conqueror mengatakan...

Allahu akbar! Khilafah adlh janji Allah sm sprti penaklukkan Konstantinopel yg wajib kita percayai!

Posting Komentar

.