Pages

Rabu, 17 Maret 2010

Obama Datang!

Yap, sesuai dengan yang diberitakan ditipi-tipi katanya Barrack Husein Obama, presiden Amerika bakal datang berkunjung ke Indonesia tanggal 21 Maret ini. Ada yang bilang tujuannya buat nostalgia-nostalgiaan gitu, soalnya doi pernah sekolah SD di Indonesia waktu kecil sih. Jadinya mungkin pengen ngerasain main ayunan en perosotan lagi di mantan sekolahnya dulu itu kali, hehe. Tapi tujuan utamanya seperti yang diberitakan adalah buat mempererat hubungan Indonesia dengan Amerika, sehingga kerjasama antar kedua negara bisa berlangsung lancar.

But, by the way on the bus way nih
, umat Islam terbagi-bagi dalam menyikapi kedatangan si Mister Obama ini. Ada yang nerima dengan senang hati en bangga, ada juga yang terang-terangan nolak dengan tegas. Loh, loh, kenapa ditolak? Obama itukan baik, ia aja bilang bakal menjalin persahabatan dengan negara-negara Islam? Lagian beliau kan pernah sekolah di Indonesia, bukannya itu cukup membanggakan buat kita? Lalu, bukankah kita sebagai umat Islam diperintahkan buat nyambut tamu dengan baik? Eits, daripada makin bingung, baca aja tulisan ini dulu sampai habis, supaya kita bisa menentukan sikap mana yang paling baik dalam menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Barrack Husein Obama itu.


Obama Pengen Damai Sama Umat Islam, Benarkah?
Memang pada awal masa jabatannya sebagai presiden Amrik, Obama pernah pidato di Mesir kalo ia pengen memperbaiki hubungan Amerika dengan negara muslim yang sempat memburuk karena pengaruh pendahulunya, George W. Bush yang senang memerangi umat Islam. Dalam janjinya sewaktu kampanye Obama juga bilang kalo ia bakalan menghentikan perang di Afghanistan en di Irak bila terpilih nanti.

Tapi kita liat kenyataan sekarang, setelah cukup lama Obama jadi presiden, keadaan di Afghanistan en Irak masih aja dalam suasana perang. Obama gak menarik seluruh pasukannya di Irak, malahan kebijakannya baru-baru ini menambah 30 ribu pasukan tambahan ke Afghanistan. Waduh, janjinya mau mengakhiri perang, kok malah nambahin pasukan sih? Bukannya itu malah lebih memperparah keadaan aja? Akibatnya sejak awal pemerintahan Obama sampai sekarang, udah ribuan penduduk Irak en Afghanistan yang tewas akibat kekejaman tentara Amerika.

Kemudian, ingat awal tahun 2009 ketika Israel membombardir Gaza sehingga membunuh 1300 lebih nyawa rakyat Palestina di sana? Jelas banget itu adalah tragedi kemanusiaan yang sangat besar, bahkan yang jadi korban itukan saudara-saudara kita sendiri, umat Islam. Gimana sikap Obama yang katanya mau menjalin hubungan baik dengan umat Islam? Alih-alih prihatin, dalam sebuah pidatonya Obama mengatakan wajar aja Israel melakukan kebiadaban itu, dalam rangka untuk melindungi diri. Apakah ini gak bikin sakit hati kita sebagai umat Islam?

Obama Datang, Indonesia Untung?
Yang jelas gak mungkin kalo kedatangan seorang presiden sebuah negara besar ke Indonesia cuma buat nostalgia masa kecil belaka. En memang, secara resmi udah diumumin kalo tujuan utama kedatangan Obama adalah demi mempererat hubungan kedua negara dalam semua bidang. Wah, artinya Indonesia untung dong, kan yang mau kerjasama itu negara maju?

Eits, sayangnya itu belum tentu ding! Kita tau bahwa Amerika itu negara kapitalis terbesar di dunia yang perusahaan-perusahaannya banyak nanam investasi di Indonesia, en perusahaan-perusahaan besar tersebut juga ada yang menguasai beberapa sumber daya alam kita semisal PT Freeport yang jadi bosnya tambang tembaga en emas di Papua. Aneh ya, bukannya sumber daya itu seharusnya milik rakyat negara kita, kok...? Itu dia masalahnya, dalam aturan kapitalisme, siapa aja berhak menguasai sumber daya yang bahkan menjadi hajat hidup orang banyak, termasuk perusahaan asing sekalipun.

Nah, tujuan utama Obama berkunjung ke Indonesia demi mempererat hubungan kerjasama itu supaya AS semakin menancapkan hegemoni kapitalisme di Indonesia, yang berarti menjamin keberadaan perusahaan-perusahaan multinasional milik Amerika Serikat di bumi khatulistiwa ini. Alhasil, rakyat dalam negeri makin melarat, hasil sumber dayanya yang melimpah makin mudah dibawa kabur pihak asing.

Belum lagi Amerika itu dikenal selalu mengintervensi segala kebijakan bahkan dalam negeri kita sekalipun. Bung, kita ini kan negara berdaulat, kok mau didikte-dikte terus sama Amerika, itukan namanya negara kita ketergantungan amat! Amat aja gak tergantung?

Obama Pernah Sekolah di Indonesia, So What?
Yup, emang Obama pernah sekolah di SD Menteng waktu kecil. Kalo kita pake perasaan, mungkin satu sisi kita bangga kalo seorang Presiden negara adidaya ternyata pernah menghabiskan masa kecilnya di Indonesia. Tapi, coba kita pikirin pake akal sehat kita, apa hubungannya Obama pernah sekolah di Indonesia dengan perlakuannya terhadap saudara-saudara kita? Gak ada!

Sepele banget, bahkan bisa dibilang konyol kalo kita menghargai kedatangan Obama cuma karena ia pernah sekolah di sini. Kita harus sadar, Obama kecil (walau dulu masih imut) jelas beda dengan Obama sekarang yang dewasa. Obama yang sekarang adalah Presiden Amerika Serikat, penentu segala kebijakan negara kapitalis plus panglima tertinggi tentara penjajah dunia Islam.

Ingat, Indonesia negara kita dikenal sebagai negara yang menolak dengan tegas segala bentuk penjajahan di muka bumi. Liat aja di pembukaan UUD 1945, jelas banget tertulis bahwa penjajahan itu harus dihapuskan karena tak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. So, kalo kita nerima dengan senang hati Presiden negara penjajah, bukannya itu berarti kita malah mengakui dan enjoy aja terhadap penjajahan yang dilakukan Amerika?


Kita Ini Muslim, Wajib Menghargai Tamu Kan?
Emang, bahkan kata Rasulullah tercinta berdasarkan hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. Tapi tamu bagaimana yang harus kita hormati, itu juga mesti diperhatikan, kan.

Obama emang tamu. Tapi tamu itu ada dua macam, tamu yang baik en tamu yang mau macam-macam (maksudnya tamu yang bermasalah gitu). Nah, Obama itu termasuk tamu yang kedua, soalnya ia hingga sekarang terus menghancurkan negeri-negeri Muslim serta membunuhi rakyatnya dan punya tujuan yang ’macam-macam’ saat mau berkunjung ke Indonesia.

Imam Ahmad dan Abu Dawud menuturkan sebuah riwayat dari Nu’aim bin Mas’ud al-Asyja’iy ra bahwasanya ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw berkata kepada dua orang utusan, ketika beliau saw membaca surat Musailamah al-Kadzdzab, “Apa yang hendak kalian katakan?” Mereka menjawab, “Kami mengatakan seperti apa yang dikatakan oleh Musailamah al-Kadzdzab.” Nabi saw pun bersabda, “Demi Allah, seandainya bukan karena para utusan tidak boleh dibunuh, niscaya akan kupenggal leher kalian berdua”.[HR. Imam Ahmad dan Abu Dawud]

Musailamah al-Kadzdzab itu nabi palsu yang terang-terangan memusuhi Rasulullah SAW beserta pengikutnya. Kalo dilihat dari hadis tadi, apakah Rasulullah bersikap hormat terhadap musuhnya walaupun cuma sebagai utusan atau tamu? Jelas nggak, kan.

Allah juga melarang umat Islam mengambil musuh Islam yang terang-terangan memerangi Islam sebagai teman setia, apalagi menjalin hubungan yang cuma menguntungkan musuh kita tersebut.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuhKu dan musuhmu menjadi teman-teman setia..”. [TQS Al Mumtahanah (60):1]

Selain itu, menerima Obama secara otomatis akan menyebabkan saudara-saudara kita yang terjajah sakit hati. Sementara saudara-saudara Muslim di negeri-negeri lain didzalimi dan dijajah oleh Amerika Serikat, kita malah menerima kunjungan Presidennya penuh dengan rasa hormat. Gimana perasaan saudara kita jika mengetahui hal ini? Lagipula kita tidak bakal tega “menyerahkan saudara-saudara Muslim kita” kepada musuh Islam dan kaum Muslim, kan?

“Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain, ia tidak akan mendzaliminya dan tidak akan menyerahkannya kepada musuh.” [HR Bukhari dan Muslim].

Nah, fakta-fakta udah jelas terlihat, hukum agama pun telah memerintahkan bagaimana seharusnya kita bersikap. Maka, alasan apa lagi yang mau kita paksakan buat nerima kunjungan Barrack Obama?

0 komentar:

Posting Komentar

.