Pages

Senin, 25 Januari 2010

Pantaskah Diri Ini?

Stagnan. Bosan. Ingin adanya perubahan. Apakah hanya kata-kata itu yang bisa diri ini ucapkan, sementara ia tak ada upaya sama sekali yang seharusnya bisa dilakukan. Begitu rindu akan revolusi suci, tapi terganjal rasa ketidakpantasan dalam diri. “Memang tidak ada makhluk yang sempurna..” Cih, apakah kekurangan yang seharusnya bisa diperbaiki pantas selalu dilindungi dengan kalimat itu?

Tidak, sama sekali tidak. Untuk mengubah keadaan memang harus dimulai dari hal yang paling kecil termasuk diri sendiri. Tapi, diri ini kecewa akan keadaan dirinya yang rasanya tak ada perubahan di dalamnya, kekurangan yang itu-itu saja. Tak menginginkan stagnasi tapi dalam dirinyalah bersemayam iblis-iblis yang merantai agar tak bisa maju ke depan. Menghendaki revolusi tapi tak punya kontribusi.

Sekali lagi, mengecewakan. Kecewa pada diri sendiri. Kelemahan-kelemahan lemah yang seharusnya dapat diatasi, menjadi tidak. Kecerobohan yang meniadakan ketelitian. Ketidaktegasan yang mengubur dalam kekonsistenan. Kelambanan berpikir yang seharusnya cemerlang. Sikap emosional menentang ketenangan. Kesombongan yang membutakan tawadhu dalam hati. Dan banyak, terlampau banyak untuk diungkap di sini.

Bukan untuk menafikan pernyataan bahwa tiada manusia yang sempurna karena memang kesempurnaan hanya milik-Nya. Tapi bagi diri ini itu tak pantas menjadi alasan atas kesalahan-kesalahan yang terus berulang dan kekurangan-kekurangan yang tak berusaha ditutupi. Semoga Ia Yang Maha Sempurna mengampuni hamba-Nya yang sangat hina ini. Berilah hamba-Mu ini kesempatan dan kekuatan agar ia selalu berbenah dan memperbaiki diri. Engkaulah Yang Maha Tahu segala yang nampak maupun tersembunyi bahkan dalam hati.

Astaghfirullah.. Tunjukilah hamba jalan-Mu yang benar, ya Allah. Dan istiqamahkanlah..

0 komentar:

Posting Komentar

.