Pages

Senin, 03 Januari 2011

Perlindungan

Seperti menutupkan jas hujan pada sepeda motor, untuk melindunginya dari panas ataupun hujan. Jas hujan yang biasa ukurannya tidak sebesar ukuran motor, tentu takkan mampu menutup seluruh bagian sepeda motor itu. Ketika kita selubungkan tepat di tengah, bagian samping motor tersingkap. Rasa cemas muncul, bagaimana kalau hujan datang, tentu knalpot yang letaknya di samping kanan kehujanan dan kemasukkan air. Maka kita tarik jas hujan lebih ke sisi kanan untuk menutupi knalpot. Namun kita lihat mesin sisi kiri terbuka berikut gear dan rantainya. Bukankah jika kena hujan dan panas ia akan cepat karatan? Dan sekarang kita bingung lalu sadar, jas hujan tak cukup besar untuk melindungi motor ini secara keseluruhan dari cuaca yang berubah-ubah. Maka kita akan mencari perlindungan lain, yang lebih menjanjikan keamanan. Masukkan saja ke dalam garasi!

Mungkin begitu juga manusia. Sejatinya kita selalu menginginkan diri kita aman dan senantiasa terjaga dari segala hal yang mengganggu. Bukankah rasa aman yang membuahkan rasa tentram di hati, dan berbagai gangguan menghasilkan rasa gelisah? Kita akan tenang saat yakin diri kita mendapat perlindungan. Terkadang kita ingin berlindung kepada sesama manusia (atau makhluk lain, hehe) yang kita anggap lebih kuat dan mampu menjaga kita. Namun tetap saja perasaan takut tetap ada. Bagaimana jika pelindung kita ini melemah? Bagaimana kalau suatu ketika ada gangguan yang sangat besar ataupun musuh yang lebih kuat datang dan si pelindung ini tak mampu mengatasinya? Atau mungkin dalam kesempatan lain ia lengah? Atau bahkan pergi meninggalkan kita? Pertanyaan yang berkecamuk ini tentu akan membuat kita gelisah.

Maka dari itu, carilah pelindung yang lebih kuat, bahkan yang paling kuat! Yang Maha Perkasa, yang mustahil Dia lemah. Yang Maha Kuasa, segalanya di alam semesta ini, hewan buas, jin, manusia, planet yang berotasi dan berevolusi dengan teraturnya, tunduk dan takut dihadapan-Nya. Yang Maha Mengawasi, tak selembar pun daun gugur tanpa sepengetahuan-Nya. Ia selalu dekat dan ada, bahkan jaraknya lebih dekat dari urat nadi di lehermu. Hasbunallah wa ni'mal wakiil, ni'mal maula wa ni'man nashiir. Laa hawla walaa quwwata illaa biLlah.

0 komentar:

Posting Komentar

.