Ada banyak hal yang dirindukan dalam kehidupan. Saya rindu tempat, yakni 2
kota besar Makkah dan Madinah. Saya merindukannya, ketika mengelilingi
Ka'bah, bergerombol bersama jumlah besar manusia yang bertawaf dari
berbagai ras dan bangsa, yang berkulit merah hingga hitam. Saya
merindukan, ketika berkunjung ke Masjid nabawi, mengenang dengan lebih
syahdu beliau saw. Yang mengajarkan banyak hal tanpa harus sosoknya
membersamai. Yang dulu dikatai sahirun aw majnun -penyihir bahkan gila- tatkala mengemban al
haqq, yang mencintai umatnya hingga selepas hayat. Ya Allah sempatkanlah
dalam kala sisa hembusan nafas untuk mampu ke sana.
Saya rindu waktu, di saat aturan Allah Swt diberlakukan seutuhnya
dalam menata kehidupan. Saya merindukannya, tatkala diturunkan berkah
dari pintu langit dan bumi yang dibuka oleh-Nya. Saya rindu itu, kala umat
ini menjadi mercusuar dunia, mencapai keemasan peradaban. Saya merindukannya,
nuansa persaudaraan tanpa syak wasangka, dipondasikan oleh aqidah dalam
suasana ketaatan. Ketika hidup murni hanya untuk ibadah tak hanya
sekedar wacana namun paradigma dalam segala kesempatan. Ketika ketaatan
dikondisikan sehingga keshalihan menjadi mainstream tanpa tentangan.
Lalu ya Allah, Engkau yang telah menjadikan segala yang dirindui
itu, bahkan yang menjadikan rasa rindu itu sendiri. Bagaimana lagi harus
menggambarkan rindu padaMu dalam untaian kata-kata yang serba terbatas?
Pages
Menikmati Upaya Revolusi Sebagaimana Menyeruput Secangkir Kopi
Selasa, 14 Januari 2014
Kerinduan
Diposting oleh
Adit Ahmad
di
1/14/2014 07:31:00 AM
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
.
Jumlah yang Nyangkut
Corong Revolusi
Ekspresikanlah
Para Guru
Kutipan dari Langit
Hitungan Mundur
Detak-detik
Kicau
Diberdayakan oleh Blogger.
Follower
Mengenai Saya
- Adit Ahmad
- Hanya manusia biasa dengan misi pembebasan. Ingin mencoba berkontribusi untuk revolusi yang insya Allah pasti terjadi nanti. Masih dalam tahap belajar tentu, mencoba terus berkarya dalam segala keterbatasan.
0 komentar:
Posting Komentar