Kata
adalah senjata. Maka suara adalah badik, megaphone menjadi meriam dan
mimbar bebas itu pentas seni yang radikal. Pena bisa jadi pedang, media
massa mungkin setara C4 dan buku-buku itu gudang mesiu rintisan peradaban.
Pemikiran adalah jenderal yang menggerakan kesemuanya. Manusia boleh mati,
tapi lantangnya orasi dan hangatnya diskusi akan terus terngiang terpatri dalam pikiran dan hati. Jasad boleh terkubur di perut bumi namun karya akan membuat batas usia terlampaui.
Perang
pemikiran adalah medannya. Menghadiri halqah dan majlis-majlis ilmu itu upaya
mengokang pelurunya. Musuh ganas menghadang, mata liarnya
mengintai, bibir berdesis menyeringai dan pilihannya kita membunuh atau
terbunuh. Dan sosialisme telah menyatu dengan tanah dan kapitalisme
sudah terluka parah. Dan Allah SWT akan menolong mereka yang menolong
diinNya. Dan Allah SWT akan menyempurnakan cahayaNya meski orang-orang
musyrik tak menyukai.
Kebaikan sekecil apapun akan dibalas, pun keburukan. Maka WS Rendra
menyahut bahwa perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Dan Allah SWT
memurkai perkataan yang tak sejalan dengan tindakan. Dan Allah SWT Maha Benar
yang kekuasaanNya meliputi segala sesuatu.
(Mencoba menulis di blog kembali, sedikit-sedikit boleh kan daripada nggak sama sekali :D)
Pages
Menikmati Upaya Revolusi Sebagaimana Menyeruput Secangkir Kopi
Minggu, 12 Januari 2014
The War
Diposting oleh
Adit Ahmad
di
1/12/2014 06:17:00 PM
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
.
Jumlah yang Nyangkut
Corong Revolusi
Ekspresikanlah
Para Guru
Kutipan dari Langit
Hitungan Mundur
Detak-detik
Kicau
Diberdayakan oleh Blogger.
Follower
Mengenai Saya
- Adit Ahmad
- Hanya manusia biasa dengan misi pembebasan. Ingin mencoba berkontribusi untuk revolusi yang insya Allah pasti terjadi nanti. Masih dalam tahap belajar tentu, mencoba terus berkarya dalam segala keterbatasan.
0 komentar:
Posting Komentar