Pages
Menikmati Upaya Revolusi Sebagaimana Menyeruput Secangkir Kopi
Minggu, 22 Juli 2012
Joker yang Lahir dari Rahim Demokrasi
Diposting oleh
Adit Ahmad
di
7/22/2012 09:40:00 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
batman,
demokrasi,
joker,
the dark knight rises
Jumat, 20 Juli 2012
Ajang Latihan
AlhamduliLlah, kita kembali memasuki bulan Ramadhan yang
penuh kemuliaan ini. Mungkin sudah berkali-kali kita melewati ramadhan atau
bahkan mungkin sudah sekian puluh kali. Dan kita menyikapinya berbeda-beda. Ada
yang senang, namun ada juga yang merasa makin susah, sebab himpitan hidup yang
makin sempit. Tapi itu semua tergantung keimanan kita kepada Allah.
Di dalam al-Qur’an Allah sudah menyebutkan bahwa tujuan kita
berpuasa adalah agar kita menjadi bertaqwa. Supaya kita bahagia di dunia dan
akhirat. Puasa itu diwajibkan tidak hanya untuk kita, tapi juga kaum sebelum
kita dengan syari’at berbeda. Ada yang bilang, bulan Ramadhan ini adalah ajang
untuk latihan. Seandainya kita lulus dari latihan ini, harusnya kita menjadi
bertaqwa. Dan tidak ada lagi perilaku tercela seperti korupsi yang banyak
terjadi di negeri ini. Mengapa? Dalam sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman,
sesungguhnya semua ibadah itu untuk hamba-Ku. Kecuali puasa, ia adalah
untuk-Ku. Maksudnya apa, kalau kita beribadah seperti shalat dan zakat itu masih
bisa dilihat dan diketahui manusia. Apalagi ibadah haji, wah satu kampung juga
pasti tahu. Kalau puasa, siapa yang tahu kalau seseorang tengah menjalaninya?
Tidak ada yang tahu pasti seseorang berpuasa atau tidak, kecuali Allah SWT. Itulah
kenapa dikatakan ibadah puasa itu untuk Allah. Makanya kita disini juga
berlatih untuk ikhlas. Sederhananya pengertian ikhlas itu ialah beribadah,
beramal hanya untuk mengharap ridha Allah, pahala dari Allah. Harusnya
kesadaran puasa ini juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kesadaran
ketika kita tak mau makan minum di siang Ramadhan karena tahu Allah SWT
mengawasi. Anehnya selepas ramadhan masih banyak yang korupsi, bahkan kian
menjadi.
Puasa juga merupakan latihan untuk disiplin. Tidak ada yang
makan dan minum, begitu Allahu Akbar
Allahu Akbar (terdengar adzan maghrib), kita langsung segera berbuka. Puasa
juga latihan untuk bermasyarakat. Karena dalam sebuah hadits RasuluLlah
menjelaskan, begitu banyak orang berpuasa tetapi puasanya tidak ada hasilnya
kecuali hanya lapar dan haus. Karena apa? Karena dia selalu menyakiti orang
lain, dengan perkataannya, dengan perbuatannya dan dengan tingkah lakunya.
Kalau berpuasa dengan benar harusnya terhindar dari hal demikian.
Kemudian kita juga selalu dianjurkan di bulan Ramadhan untuk
selalu membaca al-Qur’an. Syahrur ramadhan syahrul Qur’an. Bulan Ramadhan
adalah bulan Qur’an. Semampunya kita baca siang dan malam, janganlah waktu kita
manfaatkan untuk hal yang sia-sia. Bulan ramadhan juga bulan shalat malam.
Bulan ramadhan juga mengajarkan kita untuk hidup sederhana dan tidak
berfoya-foya. Tapi kenyataannya, sebagian kita kalau bulan Ramadhan malah
berbuka puasa dengan hidangan yang bermacam-macam. Seolah-olah Ramadhan itu
bulan makanan. Padahal Ramadhan melatih sensitifitas kita terhadap orang-orang
yang tidak mampu. Agar kita merasakan seperti apa jadi orang yang hanya makan
dua kali sehari, apalagi yang hanya mampu sekali sehari. Tapi kita malah
sebaliknya. Nah ini yang salah kira-kira, mudah-mudahan kita bisa memperbaikinya.
Terakhir saya sampaikan sebuah hadits, dari Abdullah bin
Umar, RasuluLlah SAW pernah bersabda: Orang yang berpuasa, di saat dia berpuasa
jika dia berdoa maka doanya tidak akan ditolak. Maka perbanyaklah berdoa.
Kemudian nabi juga bersabda orang yang berpuasa satu hari karena ikhlas liLlahi
ta’ala, bukan karena malu dengan tetangga maka Allah akan membersihkan jiwanya
dan menjauhkan dirinya dari api neraka sejauh perjalanan selama 70 tahun.
Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim. Lalu dari hadits yang diriwayatkan Imam
Ahmad, Tirmidzi dan Baihaqi, RasuluLlah bersabda: orang yang membukakan orang
yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala puasa sama dengan orang yang
dibukakan tanpa mengurangi pahala orang yang dibukakan tersebut. Itulah
beberapa hadits yang disampaikan RasuluLlah kepada kita untuk mendorong kita menjalankan
ibadah puasa dan beramal di bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan. Semoga apa
yang saya sampaikan bermanfaat terutama untuk diri pribadi dan kita semua.
WabiLlaahitawfiq wal hidayah, wassalamu’alaykum warahmatuLlaahi wabarakaatuh.
(dari selebaran pengumuman yang di tempel di masjid, tertera
penceramah habis shalat tarawih kedua di bulan Ramadhan ini adalah ustadz H.
Rusdi Rusli Lc. Jadi yang saya tulis di atas insya Allah mestinya adalah apa yang saya
dengar dan rekam dari apa yang beliau sampaikan di Masjid Al-Furqan Jalan Bumi
Mas Raya Banjarmasin. Salah satu masjid yang jumlah rakaat tarawihnya 8 dan
satu malam imamnya menghabiskan 1 juz Qur’an dalam bacaan shalatnya)
Diposting oleh
Adit Ahmad
di
7/20/2012 11:49:00 PM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
ramadhan
Menyandera Pengetahuan (Edisi Ramadhan)
Dalam beberapa saat ke depan, di bulan Ramadhan ini insya Allah saya akan memuat tulisan yang berisi tentang materi ceramah yang saya dapat di berbagai majelis ilmu yang sempat saya ikuti. Baik itu dari kultum bada shalat subuh, atau disela tarawih-witir dan lainnya. Sederhana saja, saya coba mengikuti perkataan legendaris dari seorang yang kamu pun sudah tahu dia siapa, "ikatlah ilmu dengan menuliskannya." Atau sebagaimana yang dimodifikasi seorang sobat, sanderalah pengetahuan agar dia tak kabur begitu saja, dengan menuangkannya dalam tulisan.
Mengapa pengetahuan kita terbatas mengenai keadaan di zaman nirleka, sejak palaeolitikum sampai era logam, dikarenakan manusia prasejarah tak menuliskan keadaan mereka untuk diketahui kita anak cucunya. Seiring berakhirnya masa prasejarah manusia di Indonesia menggunakan yupa untuk mencatutkan aksara, dan kita bisa meninggalkan jejak ilmu dengan mengolah kata agar makin membekas di otak, lalu mempostingnya di media semacam blogspot, facebook atau twitter. Supaya ketika kita lupa kita mampu membongkar brankas memori yang sudah tercatat dengan mudah.
Saya mengandalkan recorder hp atau catatan atau ingatan sendiri, saat merekam materi yang disampaikan oleh para ustadz nanti. Insya Allah akan selalu saya cantumkan narasumbernya, dan janganlah yang disampaikan itu ditelan mentah-mentah. Cobalah dimatangkan dalam oven pemikiran dulu, ditimbang dengan informasi sebelumnya yang turut memfondasikan paradigma kita. Bisa jadi ada kesalahan saya dalam mengutip dan lain sebagainya. Baik, semoga apa yang kita lakukan di bulan mulia ini menjadi amal shalih.
Mengapa pengetahuan kita terbatas mengenai keadaan di zaman nirleka, sejak palaeolitikum sampai era logam, dikarenakan manusia prasejarah tak menuliskan keadaan mereka untuk diketahui kita anak cucunya. Seiring berakhirnya masa prasejarah manusia di Indonesia menggunakan yupa untuk mencatutkan aksara, dan kita bisa meninggalkan jejak ilmu dengan mengolah kata agar makin membekas di otak, lalu mempostingnya di media semacam blogspot, facebook atau twitter. Supaya ketika kita lupa kita mampu membongkar brankas memori yang sudah tercatat dengan mudah.
Saya mengandalkan recorder hp atau catatan atau ingatan sendiri, saat merekam materi yang disampaikan oleh para ustadz nanti. Insya Allah akan selalu saya cantumkan narasumbernya, dan janganlah yang disampaikan itu ditelan mentah-mentah. Cobalah dimatangkan dalam oven pemikiran dulu, ditimbang dengan informasi sebelumnya yang turut memfondasikan paradigma kita. Bisa jadi ada kesalahan saya dalam mengutip dan lain sebagainya. Baik, semoga apa yang kita lakukan di bulan mulia ini menjadi amal shalih.
Diposting oleh
Adit Ahmad
di
7/20/2012 10:40:00 PM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Sabtu, 14 Juli 2012
Sampah
Di tengah perjalanan pulang, dari Kota Banjarbaru menuju Banjarmasin, saya memacu motor hingga ada sebuah mobil tampak di hadapan. Mobil itu mewah, keluaran terbaru sepertinya. Salah satu jendela di samping kiri mobil tersebut sedikit terbuka hingga ada celah. Kemudian satu tangan terjulur keluar, di tengah jalan pemilik tangan itu melemparkan sampah berupa kantong plastik.
Sejorok-joroknya saya, tetap berpikir, bahwa orang jorok adalah mereka yang membuang sampah sembarangan tanpa sedikitpun terbersit perasaan bersalah. Tak peduli semewah apapun tunggangannya, secakep apapun, sekaya apapun, sepintar apapun (pintar beda dengan cerdas).
“Halah, lebay kamu,
masa buang satu sampah kecil saja bisa seperti itu.” Begitu mungkin kata orang.
Lha kalaunya yang berpikiran kayak ente itu ratusan jumlahnya, dan melakukan
ritual asem itu istiqamah sehari sekali, bagaimana jadinya? Lagipula itu akan tambah merepotkan orang yang berkepentingan untuk
membersihkan sampah tersebut. Seperti petugas kebersihan di lingkungan yang
barusan dikotori. Merugikan orang lain bukan?
Ini pendapatku apa pendapatmu?
Sejorok-joroknya saya, tetap berpikir, bahwa orang jorok adalah mereka yang membuang sampah sembarangan tanpa sedikitpun terbersit perasaan bersalah. Tak peduli semewah apapun tunggangannya, secakep apapun, sekaya apapun, sepintar apapun (pintar beda dengan cerdas).
Tambahan lagi, orang yang seperti itu bisa dibilang egois, individualis, atau sejenisnya. Pikirkanlah. Jika
banyak orang buang sampah sembarangan, di got misalnya, maka akan membuat aliran
air tersumbat. Lalu ketika musim penghujan, got yang tersumbat oleh
sampah-sampah akan meluap. Terjadilah banjir, yang tentu akan merugikan
kehidupan sosial. Nah, makanya orang yang buang sampah sembarangan
itu sama saja memiliki egoisme tingkat tinggi. Karena kebodohannya yang malas
untuk sekedar membuang sampah di tempatnya, bisa menimbulkan kerugian sosial
yang besar.
Ini pendapatku apa pendapatmu?
Diposting oleh
Adit Ahmad
di
7/14/2012 12:00:00 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Sabtu, 07 Juli 2012
From The Inside
Menurut saya ini adalah klipnya oom-oom LP yang paling keren. Saya juga suka dengan gaya Chester dan Shinoda yang bersenandung sambil berjalan di tengah orang-orang yang pada berlarian. Pertama mendengarnya saya langsung suka lagunya, meskipun liriknya sebenarnya multitafsir. Namun bisa disimpulkan sedikit setelah melihat klipnya, bahwa lagu ini mengekspresikan skeptisme terhadap pemerintah, atau sejenis kritik sosial gitulah. Check this
I Don’t know who to trust
No surprise
Everyone feels so far away from me
Heavy thoughts sift through dust
And the lies
Trying not to break
But I’m so tired of this deceit
Every time I try to make myself
Get back up on my feet
All I ever think about is this
All the tiring time between
And how
Trying to put my trust in you
Just takes so much out of me
Take everything from the inside
And throw it all away
‘Cause I swear
For the last time
I won’t trust myself with you
Tension is building inside
Steadily
Everyone feel so far away from me
Heavy thoughts forcing their way
Out of me
Diposting oleh
Adit Ahmad
di
7/07/2012 03:58:00 PM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
from the inside,
linkin park
.
Jumlah yang Nyangkut
Corong Revolusi
Ekspresikanlah
Para Guru
Kutipan dari Langit
Hitungan Mundur
Detak-detik
Kicau
Diberdayakan oleh Blogger.
Follower
Mengenai Saya
- Adit Ahmad
- Hanya manusia biasa dengan misi pembebasan. Ingin mencoba berkontribusi untuk revolusi yang insya Allah pasti terjadi nanti. Masih dalam tahap belajar tentu, mencoba terus berkarya dalam segala keterbatasan.