Wahai saudara2ku..! Sesungguhnya terhinalah mereka yg resahnya
dikarenakan terbelenggu hawa nafsunya! Hinalah kita! Jika berani berkata
cinta dan mengaku galau karenanya, sementara terhadap nasib saudara
kita saja kita acuh.
Demi Allah! Lebih baik jika engkau galau
tatkala belasan ribu nyawa melayang di Suriah hingga kini di tangan
rezim depostik Bashar Assad kep*rat, namun kita hanya diam tak berkutik.
Galaulah! Bahkan, Irilah! tatkala para remaja di palestina
sana bermodalkan ketapel dan sebongkah satu saja menantang raksasa lapis
baja tank merkava, ketika tercerabut nyawa para syuhada dari raganya,
di saat kulit mereka terkoyak, daging mereka tertembus dan tulang mereka
retak oleh proyektil2. Demi Allah, Apa yang kita tlah siapkan?!
Dunia ini sungguh luas dan tengah menantang engkau utk mencatatkan
sejarah di permukaannya. Kenalilah pergerakan, kenalilah revolusi dan
upaya pembebasan. Hadirilah majelis ilmu, berdiskusilah, sibukkan dirimu
dalam aktivitas pemikiran. Lahaplah karya2 para ulama, internasional
hingga lokal, zaman dulu hingga kontemporer. Ibnu Katsir, AN-Nawawi,
As-Suyuthi, hingga Buya Hamka, al-Banna dan an-Nabhani, serta lainnya.
Pahamilah sejarah! Lihat perjalanan hidup para tokoh pengguncang dunia,
lihatlah sirah Muhammad SAW, para sahabat dan para khalifah. Belajarlah
dari masa lalu, hadapi sekarang dan tatap masa depan!
Kemudian
kapan saja engkau tlah siap bukalah dirimu terhadap dunia! Bukalah
lembaran jendela ideologi lain, paham2 lain, skeptis dan kritislah,
telanjangi ide2nya, berdiskusilah, ujilah dirimu! Berdiskusilah hangat
dgn mereka yg congkak atas eksistensi Pencipta, para atheis, agnostik,
liberalis, sosialis komunis maupun yang menganggap aturan2Nya telah
usang dan tak cocok lg buat manusia. Bukalah jika kau siap, magnum opus
filsuf2 palsu semacam Spoke of Zaratustra karya Nietzche "si pembunuh
tuhan". Sungguh, khazanah pemikiran begitu luas dan menyenangkan, kau
akan terlarut di dalamnya.
Berkreasilah! Dan jadilah
bermanfaat! meski hanya dgn menyebarkan zine (selebaran) ala anak punk
yg di dalamnya tertera ideologi yg telah kau yakini dan emban, tempelkan
di mading atau papan pengumuman, nyatakan perlawanan atas
ketertindasan! Suarakan pembebasan! Berkembanglah, berinteraksilah tanpa
terkontaminasi! Yang membatasi dirimu hanyalah aturan dari Rabbmu. Kamu
adalah kamu, bukan sesiapa, not anybody, not everybody. Beranilah!
Maka suatu saat kau akan tertatih, carilah orang2 yg selalu sedia
membopongmu. Carilah sahabatmu! Yg senantiasa hadir di kala suka dan
duka, yg takkan rela saudaranya terjerumus ke dlm lembah yg hina, yg
menyanyikan kembali bait2 perjuangan ketika kita lupa, yg tanpa sungkan
menggampar kita tatkala berbuat salah dgn sengaja. Demi Allah, saling
mencintalah karena Allah!
Camkanlah! dlm perjuangan kita
dididik utk menjadi mandiri, tdk hanya saling peduli. Kita bukan anak2
kecil yg mudah cengeng dan hanya bisa merengek2. Jangan hanya minta
dimotivasi, jdlah pemotivasi! Bantulah memecahkan masalah orang lain dan
rsakan kebahagiaan!
Demi Allah, motivasi tertinggi adalah yg
hadir dari kesadaran akan hubungan kita dengan-Nya. Maka mendekatlah
dgn-Nya, mintalah semuanya kepada-Nya, karena itu hal yg kecil bagi-Nya.
Berusahalah, bertawakallah! Penuhi kewajibanmu pada-Nya, tambahkan
amalan2 nafilah dan biasakan!
Ukur potensi dirimu, lalu, melangkahlah sejauh yg kau bisa!
Semoga kita dipertemukan di tempat terindah kelak. (dari orang yang
terus berproses dan belajar demi mencari aman agar kelak tak dipanggang.)
Pages
Menikmati Upaya Revolusi Sebagaimana Menyeruput Secangkir Kopi
Senin, 28 Mei 2012
Manifesto Pembebasan
Diposting oleh
Adit Ahmad
di
5/28/2012 11:41:00 PM
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
.
Jumlah yang Nyangkut
Corong Revolusi
Ekspresikanlah
Para Guru
Kutipan dari Langit
Hitungan Mundur
Detak-detik
Kicau
Diberdayakan oleh Blogger.
Follower
Mengenai Saya
- Adit Ahmad
- Hanya manusia biasa dengan misi pembebasan. Ingin mencoba berkontribusi untuk revolusi yang insya Allah pasti terjadi nanti. Masih dalam tahap belajar tentu, mencoba terus berkarya dalam segala keterbatasan.
0 komentar:
Posting Komentar