Lirik lagu Thufai al-Ghifari
Hei...Indonesia Bersatu Dan Tetap Terjaga
Jihad Bingkai Negrikku
Tapaki Sejarah Panjang Dan Harapan Generasi Kami
Generasi Yang Selalu Menitipkan Harapan
Harapan Dari Rahmat Cinta Sepanjang Masa
Bagi Tanah Air Ini ... Indonesia
Aku Kenang Engkau Bersama Para Mujahid Sudirman Hingga Orasi Lantang Diponegoro
Ku Ingat Selalu Disetiap Cerita Semangat Hancurnya Djien Hingga Pattimura
Membasuh Begitu Tulus Air Mata Dan Keringat Kartini
Kau Membetang Begitu Besar Jauh Dan Hijau Membasuh Lagenda Perang Dan Senapan
Bambu-Bambu Runcing Merubah Air Mata Dan Darah Menjadi Semangat Merdeka
Ternyaring
Gaung Ayam Jantan Dari Timur Membelah Darah Dalam Harapan Termakmur
Saat Para Pahlawan Tersungkur Tinggalkan Mimpi Tentang Negeri Yang Makmur
Ihwal Nyata Fenomena Melantur Lintah Darat Demokrasi Menjamur
Begitu Manis Soekarno Hatta Bertutur Melindungi Benturkan Demokrasi Dalam Gamelan
Karikatur
Pengekangan Euforia Sandiwara Negeri Praktisi Elit Menikam Bungkam Sejarah
Harapan Yang Sempit Hitam
Diujung Sejarah Dan Harapan Tlah Menggumpal Bagai Hakikat Kegelapan
Tersirat Darah Pedang Dan Air Mata
Keringat Berubah Menjadi Sampah
Menggeluti Warna-Warna Hati Yang Berduka
Masih Adakah Lagi Kesetiaan Seperti Dicerita Ramayana
Seperkasa Para Pejuaang Diantara Lagenda Gatot Kaca
Atau Bengis Otak Kita Lebih Dangkal Dari Sangkuriang
"Tanpa Jiwa Raga Hanyalah Kapas Hancurkan Neraka Hempas"
Ketika Ajal Menjemput Kita Tuk Bergegas
Diatas Air Mata Petuah Dan Wejangan-Wejangan Terhina
Sejarah Darah Dan Sampah
Indonesia...
Mari Kita Kembali Ke 12 September 1984
Bukan Era Priuk Busuk Membisu Diselangkangan Hukum Keparat
Parodi Strimulator Air Liur Babi LB Murdani Dan Tri Sutrisno
Tak Semanis Sampah Janji Ketumpulan Komnas Ham
Dan Arwah Barhaludin Lopa Dihadapan Mungkar Dan Nakir
Salatlaka Pasti Izroil Kan Datang Menjemput Nyawamu
Detak Jantung Bergerak Cepat Diatas Irisan Merah Paku
Tak Sempat Memilih Konsfirasi Yang Kau Pilih Diatas Nyawa Amir Biki !!!
Dendam Fitnah Menyudutkan Riziq!!!
Memvonis Jaffar Umar Thalib
Pada Intuisi Kemanusiaan Sepihak
Seperti Para Ustadz Yang Terculik !!!
Langkah Picik Kelinci Argumentasi Bukit Jerami Theo Safe'i
Siapa Yang Melempar Bensin Disargumen Pendeta Versus Ulama Di Tong Sampah
Satu Meja Diatas Sampah Demokrasi Dan Kertas Sejarah
Memicu Masalah Kecil Dan Krusial Untuk Sebuah Perang Agama
Indonesia Disatu Dasar Korelasi Reformasi Terparah
Kelas Membual Senja Terpanjang Membangun Hitam Hangus Busuk Dan Terbuang
Kenanglah Batas Perlawanan Darah Para Mujahidin Nusantara
Hingga Arif Rahman Hakim Dan Semanggi Sempilan Puluh Delapan
Cerminan Yang Takkan Terlupakan
Dan Abu Bakar Ba'asyir Yang Terbingkai Fitnah Sebagai Kambing Hitam
Negeri Yang Selalu Kucintai Ini Memfitnah Warna Sejarah Anak Cucu Kita
Dari Timur Hingga Ke Barat Hijaulah Indonesiakku
Disetiap Kota Tak Semakmur Rasa Nasionalis Ala Sidomuncul
Disini Hati Kami Terpukul Setiap Beban Yang Terpikul Kebencianpun Terkumpul
Bongkar Nurani Untuk Lebih Mengerti Sekedar Refleksi Ala Republika
Atau Buku-Buku Dominan Disetiap Rak Perpustakaan Negara
Biarlah Waktu Menjadi Guru Hingga Hidayahmu Membaca
Disudut Sakral Penghianatan Nusantara
Memfitnah Agama Diatas Ambisi Tahta
Etika Penghianat Jelata
Monopoli Militer Untuk Ambisi Darah Dan Negara
Merobek Dibalik Neraca Pembenaran
Membuat Respon Penghuni Istana
Persis Dengan Demonstrasi Mahasiswa Dan Transaksi Narkotika
Kesenjangan Yang Harus Kami Telan
Mengunyah Dalam Kengerian Terdalam
Memastikan Setiap Prasasti Para Adipati Tak Bernurani
Bingkai Peninggalan Kambus Dan Mataram
Lebih Kejam Untuk Biadab Mereka Yang Melihat Tapi Diam
Ambon,Poso,Aceh Dan Nostalgia Timur Leste
Indonesia Disini Mimpimu Mengalir Dalam Darah
Menjadi Koleksi Sejarah
Koran Paper Dan Pembantaian Moneter
Situbondo Ketapang Hingga Papua
Batas Langkah Para Penghianat Piagam Madina
Merekam Batas Wacana Politik
Yang Mencuci Darah Rakyatmu Sendiri
Pages
Menikmati Upaya Revolusi Sebagaimana Menyeruput Secangkir Kopi
Sabtu, 21 Agustus 2010
Sejarah, Darah dan Sampah
Diposting oleh
Adit Ahmad
di
8/21/2010 02:13:00 PM
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
.
Jumlah yang Nyangkut
Corong Revolusi
Ekspresikanlah
Para Guru
Kutipan dari Langit
Hitungan Mundur
Detak-detik
Kicau
Diberdayakan oleh Blogger.
Follower
Mengenai Saya
- Adit Ahmad
- Hanya manusia biasa dengan misi pembebasan. Ingin mencoba berkontribusi untuk revolusi yang insya Allah pasti terjadi nanti. Masih dalam tahap belajar tentu, mencoba terus berkarya dalam segala keterbatasan.
2 komentar:
Bukti bahwa kebangkitan pemiliran dapat diterima oleh semua kalangan..
Lirik yang jujur dan kereen..
Coba liat lirik lagu Ibu-nya Thufail..
Pasti suka ^^
Sudah, cukup mengharukan waktu di awal dengar, membayangkan bagaimana bang Thufail yang rela meninggalkan seseorang yang tentu sangat disayanginya untuk mempertahankan aqidahnya. Lirik yang bagus. :)
Posting Komentar