Pages
Menikmati Upaya Revolusi Sebagaimana Menyeruput Secangkir Kopi
Selasa, 16 Februari 2010
Tips Untuk Ujian Nasional
(Perhatian: Jauhkan dari guru kelas XII. Tidak menerima permohonan kunci jawaban Ujian Nasional dalam bentuk apa pun. Baca sampai habis, kalau memang gak punya kerjaan, hehe...)
Apa yang kalian rasakan saat ini? Gelisah? Pusing? Takut? Cemas? Gugup? Stress? Kalau iya, wajar aja soalnya sebentar lagi kalian bakal menghadapi sesuatu yang ujar kebanyakan orang sangat menentukan masa depan kalian, yaitu Ujian Nasional. Tapi ingat, walaupun kalian mengalami berbagai perasaan tersebut, tetap aja jangan sampai berlebihan. Di bawa santai dan rileks aja, pren. Kalau terlalu stress, alih-alih kalian lulus ujian bisa-bisa malah dapat kesempatan nginap gratis di Sambang Lihum (nama salah satu rumah sakit jiwa, bukan hotel bintang lima bro).
“Lalu gimana caranya biar bisa santai dan rileks?”. Pertanyaan bagus. Jawabannya simpel, yaitu lakukan persiapan sebaik-baiknya. Nah, kali ini gue mencoba dikit berbagi trik-trik jitu tapi aneh yang semoga bakalan bisa ngebantu persiapan kalian. Yang mana bila tips ini bener-bener kalian aplikasikan, gue yakin kalian (mudah-mudahan) bisa lulus ujian nasional dengan nilai yang memuaskan. Tapi ingat, kalo emang hasil akhirnya kalian lulus tapi dengan nilai ancur-ancuran, jangan dendam sama gue sampai-sampai kalian ngancam gue buat nraktirin rujak Paman Adul segerobak. Jangan, soalnya selain makan rujak kebanyakan itu gak baik buat kesehatan, gue kan juga gak maksa kalian buat ngikutin tips yang gue kasih, hehe.
Pengantar: Ujian Nasional?
Ujian Nasional emang akan menentukan sekali apakah kalian lulus atau tidak dari jenjang bangku pendidikan SMA, sehingga kalian bisa melanjutkan pendidikan lagi ke bangku kuliah (kecuali bagi yang mau langsung kawin, hehe. Tapi ada juga yang mau langsung kerja, itu juga hebat). Yah, begitulah fakta sistem pendidikan di negeri kita saat ini. Padahal udah keluar banyak energi, waktu, dan uang selama 3 tahun sekolah di SMA, akhirnya kelulusan cuma ditentukan beberapa hari yang amat krusial.
Siswa yang berprestasi, pernah menang olimpiade sains dan selalu menempati ranking atas di kelas pun bisa nggak lulus. Kebanyakan siswa juga takut setengah mati kalau nggak lulus UN. Sehingga udah jadi rahasia umum, bahwa segala cara pun jadinya dihalalkan demi kelulusan. Mulai dari pembentukan Pansus penyebaran sms contekan (gila, kayak kasus Century aja), beredarnya bocoran soal dan kunci jawaban ujian, celingak-celinguk waktu ngerjakan soal (nyari contekan maksudnya), dan lain-lain.
Bahkan lucu juga saat dengar berita tahun lalu, ketika satu sekolah siswanya pada gak lulus semua karena nyontek kunci jawaban yang salah (ini baru konyol, udah nyontek salah pula). Lebih konyol lagi pihak sekolah itu malah minta sama pemerintah supaya ujian nasional dilakukan ulang. Keterlaluan dan parah.
Wah, wah, kemana hilangnya rasa iman akan adanya Allah yang selalu mengawasi? Kok bisa ngerasa aman ngelakukan dosa kayak gitu ya? Dosa? Ya iyalah, itukan jelas perbuatan yang curang. Ingat kawan, Allah SWT telah berfirman: ”Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang” (QS al-Muthaffifin [83]: 1).
Selain bikin orang getol melakukan kecurangan, UN sebenarnya juga bisa bikin kreativitas siswa terpasung dan gak berkembang. Remaja yang seharusnya memiliki banyak potensi buat dikembangkan malah terpaku pikirannya hanya untuk ujian nasional. Mereka belajar pun niatnya bukan lagi demi kewajiban menuntut ilmu, tapi supaya bisa lulus dan dapat ijazah semata. Padahal ingat, sekolah itu tujuan seharusnya ialah mendidik siswa supaya pintar, cerdas dan punya perilaku sosial yang baik.
Dengan memperhatikan kondisi ini pantas aja banyak kalangan termasuk praktisi pendidikan sendiri menyuarakan penghapusan UN. Tapi anehnya dengan banyaknya kekurangan di sana-sini pemerintah tetap aja ngotot mempertahankan sistem pendidikan kayak gini. Bahkan lagi-lagi batas kelulusan UN juga ditingkatkan. Gimana, jadi makin mengerikan bukan? (hehe, kalo gue sih sudah aman).
Walau begitu, detik-detik menuju ujian sebentar lagi tetep bakal datang. Sudah gak ada gunanya lagi kalo cuma bisa ngeluh, mencak-mencak, apalagi putus asa. Kalian mau demo dan ngajak Paman Huri sebagai orator sekalipun juga belum tentu bisa ngebatalin keputusan pemerintah kan? Jadi harus gimana? Nah, kata orang bijak, cara terbaik untuk memecahkan masalah adalah dengan menghadapinya. Jadi, hadapi aja ujian nasional kali ini dengan gagah berani dan keyakinan akan kemampuan diri. Tentu dengan persiapan yang sudah matang sejak dini.
Inilah tips dari gue, (gak) dijamin ampuh, efektif, meningkatkan percaya diri, dan mampu membunuh nyamuk dalam sekejap!
Tips-tips Menghadapi UN
Pertama, belajar. Belajar yang baik adalah belajar dengan ikhlas, keras, dan cerdas (gue kutip dari “Keeps Spirit, Yang Muda Yang Luar Biasa” karya Zayed Ibnul Wahab). Ikhlas, artinya kembali luruskan niat kita untuk belajar menuntut ilmu karena ikhlas mengharap ridha-Nya semata. Belajar keras, maksudnya bukan dengan cara melahap materi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya cuy. Tapi sedikit demi sedikit, dan berkelanjutan. Anggap aja belajar itu kayak makan kue. Nikmati sedikit demi sedikit, kalau langsung telan semuanya bisa-bisa kalian malah diopname di rumah sakit, kan.
Belajar cerdas, artinya kita perlu strategi. Pahami dan pilah materi apa yang musti kita kuasai. Kalau yang diujikan nanti adalah mata pelajaran Fisika, maka kuasailah materi fisika, bukan geografi (itu sama aja gak niat lulus). Biasanya ada juga kan batasan-batasan materi yang bakal diujikan tiap mata pelajaran. Nah, fokuslah hanya pada yang itu aja.
Kedua, ini masih berkaitan juga dengan belajar tadi. Tapi kali ini khusus, kalian coba ngejawab prediksi soal-soal ujian nasional dengan keadaan seolah-olah kalian sedang ujian nasional yang sebenernya. Misalkan waktu ujiannya dua jam, maka coba selesaikan soal tersebut juga dalam waktu dua jam, dengan kemampuan seadanya. Yah, sejenis simulasi atau try out gitu. Minta tolong sama ortu atau saudara kamu buat ngawasin dan ketika selesai langsung periksa hasilnya. Anggap aja hasil dari latihan tersebut adalah hasil sebenarnya dari ujian nanti. Gimana, memuaskan?
Kalo belum, jangan langsung putus asa dan ngamuk. Lihat kunci jawaban, apanya yang salah dari jawaban kalian. Lalu pahami seperti apa jawaban beserta langkah menjawab yang benarnya, sampai kalian betul-betul mengerti. Terus, ulangi lagi simulasi tadi dengan soal yang sama. Masih kurang memuaskan? Coba lagi! Thomas Alpha Edison aja pernah gagal 999 kali dalam percobaannya menemukan bola lampu, masa latihan buat ujian aja kalian malas-malasan.
Ketiga, jangan malu buat nanya apa aja yang belum kalian pahami sama guru kalian di sekolah. Ingat kata peribahasa, malu bertanya rotan pun jadi. Tenang aja, guru-guru kita yang kualitasnya gak perlu diragukan lagi itu pasti mau ngajarin kalian. Gak usah takut, lagian mereka juga gak mungkin gigit kok. Guru-guru kita adalah orang-orang yang sangat pantas kita banggakan, mereka pasti ikhlas memberikan pemahaman kepada kita. Mereka juga pasti sangat ingin anak muridnya mampu lulus ujian dengan nilai yang bagus, dengan kemampuan sendiri tentunya. Insya Allah dengan sekuat tenaga mereka akan ngajarin kalian. Eh, tapi ingat waktu minta ajarin beliau harus dengan cara yang sopan bos!
Oh iya, kalian juga bisa nanya sama teman kalian yang pintar. Gue ingat waktu dulu pernah privat sama sohib gue yang jago matematika, alhasil nilai ujian matik gue jadi lumayan hehe.
Keempat, cari motivasi. Kalian bisa ikut berbagai acara semacam training motivasi yang sering diadakan. Atau kegiatan lain yang bisa nambah semangat kalian dan menanamkan keyakinan akan kemampuan kalian, bahwa kalian pasti bisa. Pasang target yang tinggi, misalnya lulus ujian dengan nilai tertinggi seprovinsi. Tulis di selembar karton, pasang di tempat yang strategis di kamar kalian, kalau perlu pasang dimana-mana supaya kalian ingat, di WC kalo mau, supaya sekalian pas nabung kalian juga ingat target kalian apa. Dengan masang target, sekuat tenaga kalian akan berupaya mencapai target tersebut. Usaha yang kalian lakukan pun jadi semakin keras. Walau gak tercapai, paling nggak hasil yang kalian terima insya Allah gak bakal jauh-jauh amat dari target yang kalian inginkan.
Kelima, doa. Manusia yang paling sombong adalah manusia yang merasa ia bisa melakukan apa saja tanpa ada campur tangan dari Tuhan. Ingat, sekeras apa pun kalian berusaha dan belajar, sepintar apa pun otak yang kalian punya, jika Allah SWT berkehendak apa pun bisa terjadi. Maka, dekatkan diri kalian kepada Dia Yang Maha Kuasa. Memohonlah dengan ikhlas dan tulus, dengan segala kerendahan hati kita, karena emang kita ini makhluk yang sangat rendah dan hina dibanding Sang Khalik. Supaya doa kita diijabah, ketahui sebab apa aja yang membuat doa kita bisa gak diterima oleh-Nya. Dengan begitu kita bakal menjauhi segala yang dilarang-Nya. Salah satunya, misalnya sesuai dengan sabda Rasulullah ini:
"Demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian (memilki 2 pilihan, yaitu) benar-benar memerintahkan berbuat ma'ruf (amar ma'ruf) dan melarang berbuat munkar (nahi munkar), ataukah Allah akan mendatangkan siksa dari sisi-Nya yang akan menimpa kalian, kemudian setelah itu kalian berdoa, maka doa itu tidak akan dikabulkan." (HR. Tirmidzi)
Ketahui juga adab-adab berdoa dan waktu-waktu yang pas untuk berdoa, supaya doa kita dikabulkan sama Allah SWT. Misalnya pada waktu sepertiga malam. Rasullah saw. bersabda:
“Setiap malam, Tuhan kita turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam akhir. Maka Allah berfirman: Barangsiapa yang berdo'a kepada-Ku, pasti Aku kabulkan, dan barangsiapa yang memohon kepada-Ku, pasti Aku beri, dan barangsiapa memohon ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni." (H.R.Bukhari, Muslim, Tirmidzi)
Nah, kayaknya cuma itu tips-tips yang bisa gue berikan, yang berdasarkan pengalaman gue sendiri ditambah juga yang didapat dari berbagai sumber. Kalo ada dari catatan ini yang bisa dijadikan manfaat walaupun gue tahu itu sangat sedikit, silakan diambil. Meski sebenernya catatan ini lebih banyak ngalur-ngidul yang gak jelas, hehe. Cari aja tips-tips yang lebih ampuh dan efektif serta menarik, di internet juga banyak kok. Yang jelas, kalau kalian cuma ngebaca yang kayak ginian tapi tetap gak diterapkan maka itu sia-sia.
Terakhir, harus diingat kalau yang dinilai di sisi Allah SWT itu sebenernya adalah proses dalam berusaha meraih tujuan kita, bukannya hasil. Di akhirat nanti, gue berani jaminin BPKB motor bapak gue, kalo kalian gak bakalan ditanya berapa nilai ujian nasional kalian. Yang dipertanggungjawabkan kelak adalah bagaimana cara kalian mendapatkan nilai tersebut. Apakah dengan cara yang diridhai-Nya atau tidak. Nilai ujian yang tinggi dan memuaskan, tapi didapatkan dengan cara yang haram? Bullshit. Kegembiraan karena lulus ujian dengan cara yang tidak benar, gak sebanding dengan azab neraka yang maha dahsyat.
Singkirkan jauh-jauh ke Benua Afrika pemikiran biar nyontek asal lulus. Tapi jangan juga mikir biar nilai jelek yang penting jujur. Yang benar adalah: ”Aku jujur dan nilaiku memuaskan!” Yakinlah, bahwa jika Allah bersama kita, apapun insya Allah pasti bisa kita lakukan.
”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (TQS Alam Nasyrah [94]: 5-6)
”Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan” (TQS An- Naba’ [78]: 31)
(Sori, sebenernya masih banyak yang mau ditulis di sini, tapi kalau kepanjangan jadi susah juga. Sori juga kalau banyak dari kata-kata gue yang gak berkenan. Gak bermaksud menggurui, cuma ingin berbagi. Tulisan ini gue tujukan khususnya buat sohib-sohib yang masih nangkring di kelas XII SMAN 7 Banjarmasin dan bentar lagi menghadapi UN. Semoga niat gue ikhlas buat ngebantu sedikit, walaupun cuma dalam bentuk seperti ini. Dan doa gue selalu mengiringi kalian, agar lulus 100% dan jujur 100%!)
Diposting oleh
Adit Ahmad
di
2/16/2010 05:00:00 PM
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
.
Jumlah yang Nyangkut
Corong Revolusi
Ekspresikanlah
Para Guru
Kutipan dari Langit
Hitungan Mundur
Detak-detik
Kicau
Diberdayakan oleh Blogger.
Follower
Mengenai Saya
- Adit Ahmad
- Hanya manusia biasa dengan misi pembebasan. Ingin mencoba berkontribusi untuk revolusi yang insya Allah pasti terjadi nanti. Masih dalam tahap belajar tentu, mencoba terus berkarya dalam segala keterbatasan.
0 komentar:
Posting Komentar