AlhamduliLlah,
tentu saja pihak yang harus saya ucapi terimakasih pertama kali adalah Allah
SWT yang telah memberikan kepada saya segala nikmat yang takkan sanggup
terhitung. Sehingga dengan nikmat dari-Nya itulah saya mampu menyelesaikan
karya ini.
Buku ini
adalah kumpulan dari artikel-artikel yang pernah saya tulis sebelumnya, dengan
topik yang sebenarnya saling bertaut jika ditaut-tautkan. Ditambah beberapa
saduran dan artikel yang mampu menjadi konektor, semoga artikel-artikel yang
terangkum dari buku ini mampu menjadi satu alur ide yang apik. Mampu memberikan
manfaat, meski sangat sedikit, namun minimal bermanfaat bagi penulis pribadi.
Jika di dalamnya ada kebaikan, tentu penulis yang pertama kali harus terkena
efeknya. Sebagai pemicu diri untuk secara simultan melakukan kebaikan dan
pengingat di kala lupa tujuan.
Saya
persembahkan buku ini kepada siapa saja. Kepada siapa saja yang mau membacanya
selama tidak buta huruf. Baik kenal saya ataupun tidak. Kepada sesiapa yang
ingin mewujudkan perubahan: dalam skala besar; skala paling kecil yaitu merubah
diri sendiri; bahkan bagi yang tidak mau berubah semoga setelah menyelesaikan
buku ini mau berubah ke arah yang lebih baik.
Kepada mereka
yang sedang bersemangat dalam menjalani hidup, semoga menjadi semakin melunjak
semangatnya. Untuk sesiapa yang sedang terpuruk, semoga mampu mengangkat
kembali semangatnya. Untuk yang sudah bosan hidup, semoga tidak bertambah
semangatnya (dalam hal ini semangat untuk bunuh diri maksudnya).
Selain itu buku
ini juga saya persembahkan kepada.... emm, siapa lagi ya yang harus saya tulis?
Baiklah untuk Presiden saja, Tapi sepertinya kurang realistis memikirkan beliau
mau baca tulisan butut ini. Kalau begitu mungkin kepada Paman Otong, penjual
pentol SMA saya dulu. Eh jangan! Nanti saya supaya adil juga harus tulis Paman
Adul sang juragan rujak, belum lagi Paman Sugi selaku karyawan tempat parkir
dan kawan-kawan. Ah sudahlah, supaya singkat, pokoknya kembali ke awal saja,
bahwa buku ini untuk siapa saja yang mau membacanya.
Kalaupun
setelah melahap buku ini anda merasa tak ada manfaat yang berarti, atau malah
lebih banyak mudaratnya ternyata karena hanya menghabiskan waktu anda yang
berharga, maka saya mohon maaf. Silakan kirim saran, masukan maupun kritik
bahkan sepedas apapun asalkan membangun. Asal jangan kritik iblis saja, sebab
saya takut saking pedasnya akan mengiritasi kerongkongan. Kritik singkong?
Tentu boleh.
Saya bukan Yang
Maha Benar, yang dapat berhak menulis, “buku ini tidak ada keraguan sedikitpun
di dalamnya”. Itu adalah hak prerogatif Allah semata. Bila ternyata ada
kesalahan yang berarti dan harus diperbaiki dalam tulisan saya, maka tolong
segera beritahu saya. Silakan cari kontak saya, lalu hubungi, jelaskan apa yang
harus dikoreksi. Kalau perlu ajak bertemu di sebuah rumah makan, supaya suasana
lebih kondusif tentu tolong kamu yang bayarkan. Bila anda pun juga tak sanggup
melakukan hal-hal di atas, maka cara yang paling simple namun ampuh, adalah
doakan saya. Supaya dimudahkan dalam memperbanyak ilmu dengan jalan yang halal
dan nantinya digunakan untuk amal shalih.
Oh ya, mungkin
anda akan bertanya kenapa buku ini tidak diterbitkan dalam bentuk buku yang
sesungguhnya, tapi malah dibuat dalam bentuk e-book free download saja. Banyak alasan untuk itu. Pertama, itu
perlu modal. Kedua, saya tak ingin mencemarkan nama baik penerbit yang mau
mencetak buku saya kalau terjadi apa-apa. Ketiga, supaya mudah diakses dan
dibaca, karena seperti yang saya tulis di atas ini dipersembahkan untuk siapa
saja yang mau membacanya. Terutama yang bisa pakai internet. Ini akan
memperbesar kemungkinan karya saya akan banyak dibaca orang. Kalau jadi buku
dan dipajang di toko buku saja, biasanya lebih susah dibaca karena dibungkus
plastik. Keempat, saya takut buku ini jadi best seller. Sebab nanti seperti
penulis best seller yang sudah-sudah, saya akan diundang untuk jadi pembicara
dalam acara bedah buku saya. Padahal saya masih pikir-pikir, mau jadi dokter bedah
atau tidak. Dan alasan terakhir ini mungkin akan mematahkan alasan-alasan di
atas. Yaitu: mana ada nanti yang mau beli? :D Tapi tidak menutup kemungkinan
juga kalau lagi iseng buku ini benar-benar diterbitkan.
Oh ya (lagi),
biasanya di pengantar buku-buku disebutkan apa makna dari buku yang ditulis.
Berkarya sebelum kematian adalah tentang bagaimana agar kehidupan kita mampu
memberikan pancaran manfaat yang berarti sebelum mati. Karena kita sadar,
sejatinya kita semua adalah calon mayat yang di dunia ini cuma numpang lewat.
Salah satu pembeda kita satu sama lain adalah apakah kita mampu meninggalkan
jejak bermakna sarat dan padat. Maunya sih seperti itu.
Saya pikir
saya ini aneh juga. Saya menulis tentang karya, berusaha memotivasi orang agar
berkarya padahal sebelumnya tidak punya karya yang berarti. Jadi ini adalah
karya pertama saya, yang berbicara tentang mengapa harus berkarya. Semoga
pembaca sekalian terinspirasi. Kalau pun tidak, pura-pura sajalah!
Januari 2013
Ahmad Rev
http://www.mediafire.com/view/?0eovrsx5js31z7y
atau
http://www.4shared.com/office/5DAiuDqK/Berkarya_sebelum_kematian.html