Pages

Rabu, 28 November 2012

Entahlah

Aku siang itu adalah orang yg sedang bengong berkedok kontemplasi, atau sekedar membaca bahan ujian. Hingga tiba suatu pesan pendek dari seseorang yg demi privasinya tak usah kusebut di sini bahwa namanya adalah Abrari. Inilah percakapan singkat kami yang terpisah oleh tiket yg klo tdk salah seharga 500ribuan, beberapa bukit dan sebuah becek besar yang bernama laut Jawa. Percakapan ini tidak penti...
ng jadi tidak perlu disimak.

Ab: Aslm, ada rencana meelangi aku lah?
Sy: Wslm. Sbjurx hndk umpat simposium brar tp tgl 7 jdwl maju sidang KTI, kyx batal
Ab: Wah hndk lulus sudah nah.. Oke2 siapa yg umpat? aku handak minta d bawakan makanan dr bnjr
Sy: Junaidi Jendral B*LDK n sidik jendral G*ma kyx brar. Doakan lah, ni msh sntai, msh 2 bab lg blm dkrjakan, msh brharap smg cepat kelar
Ab: Pasti selesai dit, pakai the power of kepepet...hehe.. Lwn siapa ku bisa betitip lah?
Sy: Nah, cba sidik gen. Tp inya lws mngembara dlu di jawa sjak awal bln, kcuali km mau soto bnjar spesial yg dmasak sminggu lalu. Atau wadai yg tahan lama?
Ab: Wadai yg tahan lama aja... Mengembara k mana aja gerang?
Sy: Klo kd slh lwt surabaya dlu, buhannya bkapal. Mklum saudagar euy. Aku blm pasti ktemu sidik tuk sampaikan slm syng dikau brar. Jd cb hbungi bliau 0878*sebagian teks hilang*
Ab: Haratnya pang bekapal.. maksudnya jadi saudagar tuh, bagiannya bejualan kah sepanjang perjalanan?
Sy: Kmngkinan bsar ad misi sprti itu brar

Untuk menjaga kerahasiaan nama yg dicantumkan di atas adalah nama mereka yg sebenarnya. Ini ditulis utk mengakui kekalahanku atas garangnya tuntutan perkuliahan dlm menjinakkan mahasiswa, meski aku masih mau liar. Juga mungkin sejenis salam perpisahan awal terhadap status mahasiswa yg tentu tidak Maha Benar. Mungkin pula sejenis ekspresi kebingungan antara mau sedih atau tidak, sebagaimana kau mau bersin namun ternyata batal. Dan tentu permohonan bantuan doa kepada kengkawan, semoga yg mendoakan saya sukses mendapatkan bagiannya tersendiri dari Allah SWT. Mari tetap bersyukur, bersabar dan introspeksi, wahai diri.

.